Ketika Anda pertama kali menginjakkan kaki ke kantor saya, yang akan Anda dapati pertama ialah tulisan “Budaya Perusahaan CV Birudeun Media Kreatif: Maaf, Tolong, dan Terima Kasih”.
Kata-kata yang terdengar sepele, namun sangat bermakna dan mengingatkan kita pada jati diri kita sebagai manusia: 1) manusia suka diapresiasi, 2) manusia selalu membutuhkan orang lain.
Jadi, tujuannya apa sampai harus ditulis besar-besar dan dipaksa diterapkan sehari-hari?
Jawabannya satu: supaya kita tidak lupa bahwa kita ini manusia, bukan mesin. Terutama untuk saya sebagai pemimpin agar lebih bijak dalam mengelola pekerjaan yang dibagi ke teman sekantor.
Di industri kreatif yang keras dan dinamis, sering terjadi kita lupa bahwa kita ada batasnya, ada lelahnya. Namun, atas nama “mencapai tujuan perusahaan”, sering membuat kita lupa istirahat, makan, bahkan yang fatal hingga sakit dan harus ngamar beberapa hari.
Apabila jika kita tarik konteks ke dalam manajemen proyek, yang harus diketahui terlebih dahulu oleh sang project manager adalah: bagaimana proyek bisa menjadi gagal? Salah satunya ialah tidak adanya komunikasi termasuk apresiasi yang baik. Tiga kata ajaib ini ialah salah satu wujud apresiasi.
Nah, apresiasi sekecil apapun seperti 3 kata ajaib tadi, maaf, tolong, dan terima kasih; akan membuat kita ingat bahwa kita manusia. Kita juga diingatkan bahwa sebenarnya ini adalah kerja tim. Harus saling bantu. Jika yang satu istirahat atau mungkin terlalu burn out, bisa diganti satunya dan seterusnya. Jadi kerja samanya bisa berkelanjutan dan kualitas diri tidak jadi korban. Insya Allah, tujuan tetap tercapai kok.
Kasi slow.
Kalau di perusahaan tempat Anda bekerja, apa yang jadi budaya paling ikonik yang harus Anda biasakan dalam diri?